"POHON IMPIAN" (blm jadi)
TENTANG POHON IMPIAN
Terbenam
rembulan mengusik relung hati, keresahan nampak perempuan suntuk berbaring
dikamar, mendengar serdadu sahabat yang mengaduh lirih, di setiap sudut-sudut
pintu sampai terdengar sangat menjenuhkan ia seperti sedang kehilangan arah, ya
memang keadaan rasa dapat mengguncang keadaan rohaniah setiap manusia di dunia.
tetapi,Saya senang mendengar lalu merangkum segala keresahan, mereka karena
perbincangan ini adalah sepotong luka yang pernah saya lalui, saya
merasakan apa yang mereka rasakan. Saya ikut menahan tangis apa yang mereka
simpan,
Lalu saya
berbaring melihat telpon genggam berdering, sembari berfikir “ada permasalahan apa lagi gerangan?” Tanya
dibenak ku waktu itu, kembali tangis menyelimuti sahabat-sahabat saat itu, “kenapa sampai sesedih itu. Apakah cinta sangat menyakitkan bagi setiap insan?”
Tanya ku kembali pada ruang fikir yang masih kosong dengan berkecibung
permasalahan di setiap perjalanan kisah mereka. Tetapi cakrawala ini
sangat luas dan menurut saya begitu indah bumi ini, tetapi masih ada saja rasa
yang tak elok di lihat. Terkadang ingin untuk mengindahkan sebuah rasa tetapi
realitas tidak sesuai jalan. Kita memang sempat berharap atas nama cinta,
tetapi terkadang cinta lain pihak pada kita. Sebenarnya jika memang itu adalah
cinta tak kan ada luka, karena cinta adalah suatu keindahan, kenikmatan, dan
kebahagian setiap insan.
Kembali kepada
petang, ujung jalan ku telusuri hingga kutemukan perkebunan lalu saya menemukan
pohon rindang lalu saya namai itu adalah pohon impian, memang terlihat tandus
sedikit daun yang bersendu yang ada banyaknya daun-daun yang terjatuh. Tetapi kata
ku dalam benak “akan ku perlihatkan pada dunia pohon inilah akan menjadi pohon terahir
yang akan suatu saat dikenang di akhir hidupnya walaupun suatu saat ia akan
diratakan oleh alat-alat canggih tetapi pohon ini akan memberikan kehidupan
suatu hari, sehingga disaat kalian mencampakan dan akan menghempaskan sebuah
pohon tandus nan rapuh itu suatu saat akan bermunculan daun daun baru”. Daun
itulah diamana cinta itu akan tumbuh, jadi seberapa kali pun pohon itu nampak
tak elok dipandang dan diacuhkan oleh seluruh semesta yakinlah suatu saat kita
akan jatuh hati pada satu pohon yang kau anggap tak berguna.
Saya senang memiliki sahabat perempuan dan laki-laki seperti
mereka. Ada pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan, ada kehidupan yang
saya petik dari sebuah luka dalam dan kebahagian besar. Lalu saya juga sangat
bahagia memiliki pasangan yang tdk mengekang saya untuk berteman dengan
siapa pun karena dari mereka lah energi positive datang. Bukan hanya mereka
seorang ibu juga orang pertama yang memberikan ekstra energi dalam jiwa ini,
ibu mengajarkan saya tentang menghargai seorang laki-laki, mengajarkan santun
terhadap laki-laki, dan juga mengajarkan agar tidak menyakiti hati laki-laki
walaupun terkadang saya dulu sering di permainkan laki-laki tapi seorang ibu
selalu menegur untuk tidak membalas rasa sakit itu. Tetapi itu lah ruang
hidup ruang dimana sebuah pemberian tidak sesuai harapan. Namun kata seorang
mahasiswa psikologi pernah mengatakan pada saya bahwa “cinta bukan seberapa kamu mendapatkan balasan dari dirinya, namun
seberapa kamu tulus mencintainya tanpa mengharapkan balasan akan keindahan
cinta itu. Cinta sesungguhnya tanpa pamrih, bukan meminta belas kasih”.
ucap mahasiswa itu pada saya sewaktu duduk di sebuah warung kecil di ujung
sudut kampus merah putih sebut saja warung jalur Gaza. Mungkin dikala perbincangan serius itu bersama mahasiswa
psikologi tersebut mengingatkan saya pada sosok pria yang perna saya cintai dimasa
sekolah namun ia telah menikahi perempuan lain, dan inilah mungkin yang di
maksudkan mahasiswa tersebut bahwa seyogyanya kita tak perlu menjadi pupus,
atau rapuh karena jika memang kita mencintainya biarlah ia pergi dengan yang
lain, bukan kah yang ingin kita lihat adalah suatu keindahan? Keindahan adalah
dengan melihat senyum kebahagian dia bersanding dengan yang lain, itulah cinta
yang sebenar benarnya cinta.
Hari esok kembali datang saya sedang asik mengayuh sepeda
di pagi petang dengan dentingan musik yang teriringi oleh siulan burung-burung
gereja, dan saya sembari beristirahat di sebuah kopi komplek untuk menemui
salah satu sahabat, dan berbincanglah saya denganya. Perbincangan demi
perbincangan membuat saya larut dalam kegelisahan gadis berkerudung orange ini,
Namun saya sangat sedih dan kecewa saat mendengar sedikit celotehan yang
terus ia lontarkan ketelinga saya, bagaimana tidak jika melihat sahabat saya
harus patah semangat, tidak bersyukur, tidak mau intropeksi, ayolah jangan
pupus, jangan ragu, ini adalah secarik kertas yang akan segera usai dari sebuah
penderitaan besar mu. Yakinlah wedding akan menjemput mu di ujung pintu kopi
komplek ini. Bukan sekedar harapan semu, karena ketulusan pasangan mu dapat
saya baca dari selembar perbincangan kita di siang hari itu, apakah karena
pertengkaran mengakibatkan kamu semakin tidak yakin atas calon mu itu. Bukannya
cinta saling mengerti dan saling mempercayai satu sama lain? Bukan malah
mencari kesalahan satu sama lain tanpa ada intropeksi dalam diri kamu. Ayolah syukuri
sebuah cinta, kamu akan semakin memahami atas besarnya sebuah rasa. Yang sudah
tunangan berbahagialah utk memperkuat dan mempercayai satu sama
lain, Atau berikan solusi terbaik masing-masing, yang proses ke
pelaminan kurangi waktu jajan berikan waktu terbaik untuk calon imam
kalian & keluarga. yang berantem sama pasangan teruskan berantemnya sampai
24 jam ya, ets setelah itu baikan lagi dan Jalin komunikasi lah dgn baik
ya.
Masalah adalah Romansa hidup yang menarik Tidak ada habisnya,
Kita bisa dibuatnya Mabuk, stress, bahagia, kegirangan atau Sebagainya. Tapi
apa kalian tau Masalah kalian hanya secuil di dunia masih ada masalah-masalah
lain di hari akhir esok, Bersyukurlah wahai sahabat kekasihmu Masih berada
di dunia mu, Berbahagialah wahai sahabat restu mu Sudah di bukakan pintu
utk ijab mu, Berkeyakinanlah wahai sahabat Amarahnya bukan penghianatan
utk mu. Sesungguhnya saya sangat iri dengan pertengkaran kalian, sesungguhnya
saya sangat iri juga dengan lingkaran cincin yang kalian kenakan dan
sesungguhnya saya juga sangat iri bisa melihat orang tua kalian tersenyum
melihat sebuah ijab di lantunkan. Betapa bahagianya makluk tuhan yang diberikan
kesempatkan untuk berproses bersama dengan pasangannya. Rasanya jika seseorang
melihat sang penulis sedang dalam keadaan berbahagia, memang betul sang penulis
sangat bahagia melihat sahabat-sahabat berbahagia.
Dikejahuan sana ada masa tua mereka yang sederhana dan romantis. sangking romantisnya mereka adalah kaum marhean yang tetap berjuang mempertahankan lahan tanahnya demi anak cucu mereka. dari sinilah kisah romantis seorang ibu dan bapak yang sedang asik berkebun di sawah sambil menyanyikan senandung lagu, lalu seorang pria muda itu tiba-tiba mendatangi pasangan romantis ini disawah dan ia mengatakan, "ibu disini sama suami setiap hari tidak bosan? kan panas banget di sini bu?" tanya Indra pria muda yang kelahiran Bima NTB ini, lalu kata sang istri "Senandung gitar musik suami adalah kebahagia yang selalu mahal tidak sekadar emas atau berlian yang diberikan pada masa sekarang nak. namun waktu yang disediakan suami ibu inilah yang menggebuhkan jiwa ibuk hingga tua sampai sekarang" Jawab sang ibu itu saat pria muda ini mengutarakan sebuah pertanyaan. kita terkadang selalu melihat hal-hal kesederhanaan adalah hal yang biasa namun bagi merekalah ini hal yang sangat manis dan masa tua yang begitu romantis, berdamailah pada jiwa mu sendiri untuk sekarang dan seterusnya, kadang kita dikalahkan oleh siklus kehidupan, hingga lupa diri siapa kita sebenarnya. dalam benak hati pria muda ini berkata "semangat untuk perempuan dan laki-laki yang masih sudih bercocok tanam demi rakyat yang tak tau diri seperti saya ini" jawab si Indra dalam hatinya
Komentar
Posting Komentar