"REMAJA & NARKOBA"

                                                         "REMAJA & NARKOBA"

     Semuanya sudah siap, semoga saja tidak ada barang yang ketinggalan. Tiba-tiba di tengah perjalanan anisa melupakan sesuatu, lalu ia bergegas kembali ke rumahnya.
   
 ''loh nisa kok balik lagi,?'' tanya nenek pada ku
             ''ia nek gorengan bikinan nenek yg pengen aku jualin di sekolah ketinggalan waktu nisa nyiapin pelajaran tadi,'' jawab aku dengan tergesah-gesah
             '' oh yaudah ambil di dapur sana, cepat berangkat nanti kalau terlambat gimana,?'' tegur sang nenek pada ku
             ''iya nek, anisa berangkat dulu ya, assalamu'alaikum nek, oh iya nek obatnya jangan lupa diminum'' jawab nisa dengan terburu-buru dan lari ke jalan itu.
            '' iya nisa, wa'alaikum salam hati-hati dijalan cucu ku,'' jawab nenek dengan suara seraknya

Setelah sampai disekolah lagi-lagi di depan kelas ada si sofia, yang slalu bikin ricuh. Sofia adalah cewek kaya raya yang sombong, sukanya usilin kawan-kawan di kelas, untung saja gorengan yang akan aku jualin sudah aku titipin dikantin. Jadinya gk ada yang bisa ngerecokin dagangan aku, syukurlah deh.
           
Saat langkah ku sudah di depan pintu, komplotan sofia tiba-tiba mendorong aku dari belakang, Brukk  terjatuhlah aku.

 “hay upik abu, mana dagangan loe.”
 “sudah aku titipin kenapa??, kamu mau ngerecokin lagi, silakan. Mungkin kamu gak akan bisa, kamu kan takut sama bu.laila penjaga kantin itu.” Jawab anisa dengan nada setengah mengejek sofia

 “oke sekarang hari keberuntungan loe, tapi lihat aja entar!!!, (mendorong anisa) sana minggir” jawabnya dengan emosi dan meninggalkan kelas itu

   Sewaktu bel pembelajaran usai, terlihat sosok sofia di kantin. Perasaan ku tidak enak sekali dengan  tatapan yg tajam menyorot ke arah ku, namun aku tak menghirauka dan langsung menemui bu laila.
  
“selamat siang bu, saya mau ambil hasil dagangan yang saya titip kan tadi.? Tanya anisa dengan sorot wajah yang begitu manis
  
 “Haduh gadis cantik sebagian uang dagangan kamu hilang waktu ibu ke toilet tadi, dan ini yang tersisa, maafin saya ya nak, oh gini saja. Biar ibu ganti uang yang hilang itu. Ibu yang menghilangkan jadi ibu harus tanggung jawab?” sahut bu laila dengan raut muka yang sangat menyesal, dan berharap uang yang hilang itu dapat kembali
 
“oh tidak perlu, lagian ibu tidak sengaja kok. Sudalah tidak apa-apa bu, lagian ibu membutuhkan uang itu juga kan?, jadi tidak apa-apa kok bu. Suatu hari uang saya yang hilang itu, pasti akan kembali lagi, Allah sudah mengatur rizki umatnya masing-masing. jadi tenang saja ya bu” jawab nisa dengan sikap santun dan budi baiknya itu
   “ ya allah, begitu iklasnya hati mu nak, begitu tulusnya kamu menerima cobaan yang kau hadapi, sedangkan di sisi lain kamu juga sangat membutuhkan uang itu untuk membeli obat-obatan nenek kamu yang di rumah” puji ibu kantin itu ke nisa
    “masih ada sisa celengan kok bu,  Ya walaupun celengan itu buat membeli sesuatu utk masa depan ku tapi gak papalah yang penting nenek cepat sembuh. Jawab anisa dengan senyumannya itu
      “ yasudah nis, maafin kecerobohan ibu ini ya, hati-hati di jalan nak” jawab sang penjaga kanti itu ke anisa.

    Saat di tengah jalan anisa berfikir apakah yang mengambil uang itu adalah sofia. namun anisa tidak boleh asal tuduh, tapi jika benar betapa teganya si sofia berbuat seperti itu, apa dia tidak pernah berfikir jika suatu saat dia mendapat cobaan atau musibah yang besar, atas perbuatannya yang sering keterlaluan kepada kawan-kawannya itu.
(Ya  tuhan berilah sofia cahaya iman agar kehidupannya tidak terjerumus oleh kejahatan)
  Ucap nisa dalam benak hatinya

Di tengah perjalanan tiba-tiba anisa melihat sofia dari kejauhan, (dengan siapa sofia dan apa yang di bawah oleh laki-laki itu, sepertinya aku pernah melihat bungkusan serbuk putih itu. Astagfirullah apakah… apakah i..tu Sejenis narkoba. Ya tuhan selamatkan lah sofia di kehidupannya yang kejam dan yang telah ia perbuat itu)  anisa lalu sembunyi di balik rumah tersebut untuk memantau kejadian apa yang telah di lakukan oleh si sofia.

Hari mulai larut semakin ramai tempat itu, dan sofia terus melahap benda berwarna putih yang ia beli dari pria tersebut. Kejadian demi kejadian terus ia pantau.
Tiba-tiba dari arah kejauhan terlihat mobil polisi mengarah ke tempat sofia berpesta ria dengan komplotan yang memegang benda aneh dan berbahaya itu.

“wey ada polisi… ada polisi… ayo beresin semua. Kita kabur dari sini” jawab komplotan-komplotan itu. akhirnya semua komplotan itu berhamburan dan berlari dengan kedatangan polisi di tempat itu tadi.
Sontak Terlihat sofia berlari menuju kesini, dan di saat itu aku menarik lengannya dan bersembunyi di balik tong sampah bersama sofia.

“ hey loe…!!!! Ngapain loe ada disini,?” Tanya si sofia pada nisa dengan raut muka yang sangat tajam, lagi-lagi bauh benda tersebut yang masih menyengat.
Anisa melihat benda itu masih dibawah oleh sofia, akhirnya anisa menyuruh sofia untuk membuang benda tersebut
“fia aku mohon kalau kamu ingin selamat dan tidak ada yang mengetahui soal kejadian ini buang serbuk itu dan bakar bungkusnya, agar tidak ada sempel di tangan mu yang melekat di bungkus itu.”

“ngapain loe bantu gue, loe tau apa hah. Sudah pergi sana” gertak sofia terhadap ku
“oke aku pergi, tapi kalau aku keluar dari sini. Pasti polisi itu memberi berbagai pertannyaan pada ku, dan so pasti kamu akan tertangkap. Bujuk aku dengan sedikit menakut-nakuti si sofia
“huh menyebalkan, okelah aku ikut loe upik abu. Tapi awas ya kalau ide loe itu gak berhasil, hemmmm terus setelah ini kita bagaimana. Apakah sampai pagi kita di tong sampah ini,??” jawah si sofia

“hahahahahha…, ya gak mungkin lah. Besok pagi kita juga masih sekolah. Kita akan keluar dari sini. Dan sementara kamu pakai jaket ku aja, jaket kamu ini masukin di tas makanan ku sini. Agar tidak ketahuan oleh polisi itu… trus hapus make up di wajah mu itu. Ubah dandanan kamu , oke”
“apa….!!!  Jaket ku kamu suruh masukin di tempat makanan loe yang jorok n bauh busuk itu. Oh tidak, ini jaket kesayangan aku”
“sudahlah kamu ingin selamat tidak, kalau mau ayok segera masukan terus pergi dari tempat ini.” Jawabnya dengan sedikit tawa kecil di lekuk bibirnya yang manis itu
“oke… oke…” jawab sofia sambil merubah dadanannya itu dan menaruh jaket tersebut

Akhirnya mereka dapat keluar juga, tanpa sepengetahuan seorang polisi satu pun. Perjalanan di malam hari menutup kejadiaan yang begitu mengejutkan, (betapa sempitnya dunia ini hingga banyak lubang yang menjerumuskan seorang pelajar seperti dia,
 sofia itu gadis jahat namun hatinya sebenarnya sangat baik, cuman gara-gara terjerumus oleh teman-temannya itu, Ia jadi seperti ini deh) ucap nisa di benaknya.
“woy girl ngapain loe liatin aku kayak gitu” Tanya sofia hingga mengagetkan ku.
“oh.. tidak kok. Aku cuman bingung saja kenapa gadis secantik dan sepintar kamu mau maunya mengikuti jalur kejahatan itu dan kenapa kamu menyembunyikan sikap baik mu itu. Dan kenapa kamu malah memunculkan sikap jahat mu” jawab nisa dengan penuh Tanya
“hahahahahhh kamu ini bisa saja, asal kamu tau ya aku seperti ini karna ulah orang tua ku yang meninggalkan ku. Mangkannya aku jadi kayak gini terkadang aku juga sangat iri pada mu.”

“loh kenapa kamu iri, aku kan hanya gadis biasa yang hidup di rumah kecil dengan kesederhanaan yang ku punya, sedangkan kamu punya segalanya. Hidup mewah, yang di ingin  selalu terpenuhi. Dan kenapa orang tua mu meninggalkan kamu??” Tanya anisa dengan melahap roti itu.

“orang tua ku cerai, mama ninggalin aku, waktu aku masuk smp kelas 1, aku sangat iri sama kehidupan mu yang selalu tegar,sabar,kuat, dan banyak sekali orang-orang yang sayang sama kamu banyak yang memuji sikap tulus dan hati mu itu, padahal kehidupan mu sangatlah sederhana. Cobaan yang kau hadapin pun sangat lah rumit, namun kau selalu menghadapinya dengan senyuman dan tawa. Kenapa kamu bisa seperti itu” jawabnya dengan berderai air mata.

“semua orang bisa seperti aku, jika orang itu mau berubah dan mau untuk berbuat baik dan tulus sungguh-sungguh iklas menerima cobaan yang ada disekitarnya. Pasti kamu juga bisa seperti itu kok. Aku yakin jika kamu berubah pasti kamu akan sama bahagianya dengan ku. Dan kamu yang sabar ya, berdoalah pada Allah agar keluarga kamu dapat utuh kembali” ucap anisa ke sofia dengan menepuk pundaknya.

“makasih banyak ya anisa, aku berutang budi sama kamu, oh iya maaf kan aku ya nisa, tadi siang yang mengambil uang mu itu aku. Ikut aku yuk, aku ingin menebus kesalahan ku itu” jawab sofia dengan menarik tangan ku, dan masuk ke taxi menuju ke toko elektronik.

Sesampai disana aku bingung kenapa sofia mengajak ku ke tempat seperti ini, tapi jujur aku senang sekali dapat melihat-lihat barang-barang itu, (waw ada camera dslr yang aku impikan, ada notebooks lucu juga, ya Allah kapan kah aku bisa membelinya) ucap nisa di benaknya
“Hay kamu suka camera dan notebooks itu ya, aku juga suka nis.”
“oh ia fi, tapi harganya kira-kira berapa ya?” Tanya ku seolah-olah ingin membelinya

Akhirnya sofia mengambil 2 barang itu lalu membayarkannya di kasir dengan mengunakan Atmnya. Anisa sangat sedih sekali tidak dapat membeli barang itu, dan keduluan si sofia, padahal itu barang yang ia dambakan dan berharap bisa memilikinya namun anisa tidak memiliki uang yang cukup banyak untuk membeli benda itu. Tiba-tiba sofia menyuruh untuk membawakan barang tersebut.

“kita ke apotek itu dulu ya”
“i..ia fi. Memangnya siapa yang sakit kok beli obat”
“emmm siapa ya ada deh, oh ia biasanya nenek kamu minum obat apa,?” Tanya sofia terhadap ku
“Loh kenapa kamu Tanya soal obatnya si nenek, memangnya keluarga mu sakit apa,?” Tanya anisa dengan sorotan matanya yang bingung.

“ah sudahlah jangan banyak omong, ini sudah larut malam. Cepat bilang obat apa untuk nenek mu yang biasanya kamu belikan,?” Tanya si sofia sekali lagi

Setelah usai membeli obat di apotik sofia dan anisa kembali naik taxi dan pulang  menuju ke rumah anisa untuk mengantar ia pulang dulu.
Sesampainya di sana anisa pun turun,  dan terlihat nenek berdiri di depan pintu menunggu si anisa pulang, aku pun akhirnya  turun dan memberikan obat tersebut ke nenek
“selamat malam nek,nama ku sofia sahabatnya anisa. oh ia nek, nenek sakit ya,  ini obat buat nenek. Cepet sembuh ya nek, sofia mau pamit pulang dulu. Assalamu’alaikum

“sofia terimakasih banyak ya, oh ia ini barang-barang kamu” jawab anisa
“oh ia sama-sama nisa, lowh ini buat kamu nis. Kamu sangat mengimpikan benda-benda ini kan. Aku membelikan itu, buat menebus kesalahan aku ini nisa. Aku mohon terima ya”
“ ta…. Tapi ini harganya sangat mahal fia (jawab ku dengan nada suara yang terbatah batah), aku iklas kok berbuat baik pada mu. Sudah ini buat kamu saja, aku tidak pantas memiliki benda-benda seperti ini.”

“kamu menolak sama saja kamu tidak menghargai pemberian ku nisa, lagian aku sering jahat sama kamu dan kamu juga sering menolong ku. aku ingin membalas semua kebaikan hati mu, aku mohon terimalah” jawab sofia dengan memberikan barang tersebut.

“ yasudah aku berterimakasih banyak atas budi baik mu sofia, aku harap setelah ini kamu bisa berubah. Dan aku mohon pada mu, jangan mendekati kejahatan di dunia ini. Jadilah orang yang baik
“ia anisa aku janji pada mu, aku akan berubah” jawab sofia dengan senyumannya itu

Pagi datang semuanya terasa tenang. di sekolah pun sudah tidak ada keusilan si sofia yang nakal, tapi yang ada si sofia yang berhati lembut dan baik,
 semoga saja semenjak kejadian hari itu tidak ada yang mengetahuinya.
sofia hari ini terliahat beda, Lebih baik dari hari sebelumnya.
“bu liat..!!! si sofia sangat manis sekali jika seperti itu” Tanya si hajir sambil memandangi sofia
“iya ya, kenapa cewek brutal itu jadi berubah drastis begitu?? Tanya balik bu.laila heran
“sudah sudah jangan di lihatin terus, entar suka loe. Kan bagus kalau dia berubah berati tuhan sudah baik membuka pintu hati buat sofia,dan memberikan cahaya terang di kehidupannya, sebenarnya di dunia ini semua orang bisa berubah jadi yang terbaik. Tergantung orangnya punya niatan yang sungguh-sungguh tidak, gitu.” sahut anisa dari belakang si hajir.

“hahahahahhh…., mungkin si sofia bisa berubah karna sikap baik mu itu nis,” gertak si hajir
Anisa lalu pergi dan kembali melahap roti kesukaannya itu. Dan menghampiri sofia yang sedang asik duduk-duduk, aku lihat sofia hari ini benar-benar berubah semenjak kejadian itu, dia tak lagi menggunakan obat-obatan atau bisa di sebut narkoba. Syukurlah ya tuhan.
THE AND/TAMAT
By: ais23 ^.^


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYEMANGAT

New Media

"SOSIAL CYBERSPACE"