ARTIKEL MEDIAMORPHOSIS
ARTIKEL MEDIAMORPHOSIS
NEW MEDIA
Roger Fidler (2002) mengenalkan istilah ”Media Morphosis” yang membahas
evolusi teknologi dalam media komunikasi. Media Morphosis diartikan sebagai
transformasi dari media komunikasi yang difokuskan pada perkembangan teknologi
(dalam Erick P Bucy, p.26). Dari sini, Media Baru bisa dipahami bukan hanya
sebagai media yang benar benar baru muncul dalam media komunikasi. New Media muncul
dari inovasi – inovasi media konvensional yang kurang relevan lagi dengan
perkembangan teknologi di masa sekarang. Apa yang disebut dengan Media
konvensional? Seperti televisi, film, majalah, buku, bukan serta merta mati
begitu saja melainkan berproses dan beradaptasi dalam bentuk Media baru. Pada
sebelum era digital ataupun computerized, televisi menjadi medium yang secara
terus menerus memberikan transformasi dibidang komunikasi.
Seiring dengan perkembangan teknologi New Media tentunya juga mempunyai
karakter – karakter baru. Berawal dari kata ‘New’ dalam istilah New Media
menurut Martin Lister (2003) mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut.
Merupakan bentuk pengalaman baru dalam teks, hiburan, kesenangan, dan pola
konsumsi media. Merupakan cara baru dalam mempresentasikan dunia seperti halnya
interaktif media. Merupakan bentuk hubungan baru antara pengguna dengan
konsumen dengan teknologi media. Merupakan bentuk pengalaman baru dari
identitas diri maupun komunitas dalam berinteraksi baik dalam waktu, ruang, dan
tempat. Merupakan bentuk konsepsi baru dari hubungan manusia secara biologis
dengan teknologi media. Merupakan pola baru dalam organisasi dan produksi,
sebuah integrasi dalam media seperti budaya, industri, ekonomi, akses
informasi, kepemilikan, control dan undang-undang.
Ø New Media dan pengaruhnya
Bagi individu tentunya sangat memberikan perubahan yang mencolok
khususnya mereka yang intensitasnya tinggi dalam penggunaan internet. Dan internet
ini bersifat privat; dilihat dari akses terhadap internet. Seorang individu
akan memiliki identitas pribadi dalam dunia internet. Seperti yang dikatan
Giles (2003: 266-267); menunjukkan bahwa individu dalam dunia internet menjadi
go online, setiap orang memiliki akses pribadi yang dipresentasikan disini oleh
keyboard. Kemudian apa yang disebut sebagai identitas log-on atau sering
disebut dengan identitas dunia maya yang menjadikan individu masuk dalam bentuk
baru dari kehidupan sosial yaitu sosial media, Giles juga menandakan bahwa
individu juga sebagai kontrol dari konten-konten dalam internet seperti log
atau konten berita.
Dalam politik ada istilah baru yaitu elektronik demokrasi, tentunya
istilah ini muncul searah dengan perkembangan teknologi seperti internet.
Howard dalam bukunya mengatakan; “I
described the ways communication technologies have been used to produce and
consume political content, referring variously to news, web sites, e-mail, and
other formats for political information”(2006:33). Howard disini ingin
menyampaikan bahwa dalam internet merupakan komponen dari sistem baru
komunikasi politik. Web site digunakan untuk berbagai referensi partai politik,
penyampaian ide – ide dari para elit, kepengurusan dan sebagainya. Disana juga
disediakan ruang diskusi terbuka yang tidak hanya dari atas ke bawah melainkan
interaktif baik dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas. Ruang diskusi
inilah yang memberikan nilai demokratis dalam komunikasi politik, karena ide –
ide arus bawah dapat dilihat langsung oleh para elit politik.
Diharapkan kedua media baik baru / konvensional dapat saling
melengkapi dan dapat lebih bermanfaat untuk kita Meskipun adanya media
baru, media konvensional jangan ditinggalkan jika perlu dikembangkan. Gunakan
new media untuk hal-hal yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Hastjarjo, Sri. 2011 New Media Teori dan Aplikasi. Surakarta:
Lindu pustaka
Nida, Nufus. “All about Communication”. 25 Maret
2012.
Komentar
Posting Komentar